Advertise on podcast: Podcast Dakwah Sunnah

Menuju keluarga sakinah merupakan tujuan yang mulia dalam Islam. Al-Quran menjelaskan pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga dengan saling mencintai, menghormati, dan saling memahami antara suami dan istri. Rasulullah juga memberikan contoh teladan dalam berumah tangga yang harmonis serta penuh kasih sayang. Hadist-hadist Nabi pun menekankan pentingnya membina keluarga yang sejahtera secara lahiriah maupun batiniah. Dengan menerapkan ajaran-ajaran agama secara konsisten dan ikhlas, diharapkan setiap keluarga Muslim dapat mencapai kedamaian dan keberkahan dalam rumah tangganya sesuai dengan ridha Allah.

Adzab kubur, kengerian, dan kesulitan berat pada hari Kiamat merupakan bagian dari keyakinan umat Islam yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis. Firman Allah dalam Surah Al-Mulk ayat 10-11 menyatakan bahwa di alam kubur akan dirasakan azab bagi orang-orang yang durhaka. Rasulullah juga telah menjelaskan tentang berbagai hal yang menakutkan terjadi saat hari Kiamat tiba, seperti panas matahari yang sangat dekat dengan manusia sehingga mereka terendam dalam keringat sampai sebatang anak sapi hitam, serta kondisi orang-orang zalim yang dibalikkan wajahnya menjadi monyong seperti daging keledai. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim hendaklah kita senantiasa takut akan adzab Allah dan bersiaplah dengan amal shaleh untuk menghindari siksaan tersebut serta mendapatkan rahmat-Nya.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari ghibah di tempat kerja adalah dengan mengingat firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 12, "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Adakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya." Selain itu, Rasulullah juga pernah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Muslim, "Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 'Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah?' Mereka menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda: 'Ghibah adalah engkau menyebutkan saudaramu dengan sesuatu yang dia tidak sukai.'" Dengan menjaga lisan dan hati serta memperbanyak dzikir dan doa, kita dapat menjauhkan diri dari perilaku ghibah di tempat kerja.

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dalam agama Islam, di mana umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan ketaqwaan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 185, "Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk tersebut serta pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." Rasulullah juga bersabda, "Sesungguhnya datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan puasa pada bulan itu. Pintu-pintu surga dibuka pada bulannya dan pintu-pintu neraka ditutup." Oleh karena itu, menjelang kedatangan Ramadhan hendaklah kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut tamu istimewa ini dengan penuh kegembiraan dan kesungguhan dalam beribadah.

Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa sesuai dengan ajaran Alquran, Sunnah, dan Hadist. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa "Sesungguhnya pada tubuh ini terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh." (HR. Bukhari). Dengan menjaga kesehatan, kita dapat lebih produktif dalam beribadah serta menjalankan tugas-tugas sehari-hari dengan baik sesuai dengan ridha Allah.

Kualitas seseorang dapat dilihat dari pergaulannya, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Kahfi ayat 28, "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya..." Demikian pula dalam hadist Riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi disebutkan bahwa "Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya, oleh karena itu hendaklah kalian memperhatikan siapa yang menjadi teman dekat kalian." Oleh karena itu, penting untuk memilih sahabat yang baik agar kita juga terdorong untuk meningkatkan kualitas diri sesuai dengan ajaran Islam.

Agar hidup tenang dan damai, kita diajarkan dalam Al-Qur'an Surah Ar-Ra'd ayat 28, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram." Selain itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, "Tidaklah seorang hamba diberikan nikmat yang lebih baik dan luas dari pada kesabaran." Dengan memperbanyak dzikir kepada Allah serta menjaga kesabaran dalam menghadapi ujian kehidupan, kita dapat merasakan ketenangan dan kedamaian yang dijanjikan oleh-Nya.

Sahabat kaya dan sahabat miskin memiliki kedudukan yang berbeda dalam Islam. Rasulullah bersabda bahwa "Sahabat kaya lebih baik daripada sahabat miskin. Sahabat kaya dapat memberikan bantuan materi dan memperoleh pahala dengan memberikan sedekah, sedangkan sahabat miskin tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan seperti itu." Namun demikian, Rasulullah juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sahabat miskin serta membantu mereka sesuai kemampuan kita. Dalam Al-Quran juga disebutkan bahwa kebaikan tidak hanya datang dari harta yang diberikan, tetapi juga dari sikap dan niat yang tulus dalam membantu sesama. Oleh karena itu, sebagai umat Islam sebaiknya kita senantiasa menjalin hubungan baik dengan semua orang tanpa memandang status sosial atau kekayaan mereka.

Menjalin persahabatan dengan orang-orang shalih merupakan tindakan yang sangat berharga dalam pandangan agama Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Kahfi ayat 28, "Dan bersabarlah kamu (wahai Muhammad) bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, serta mencari keridhaan-Nya." Selain itu, Rasulullah juga pernah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, "Seseorang akan mengikuti agama temannya; oleh karena itu hendaklah kalian memperhatikan siapa yang menjadi teman dekat kalian." Dengan demikian, menjaga hubungan baik dan bermanfaat dengan orang-orang shalih adalah suatu keberkahan dan kebaikan yang tidak ternilai harganya.

Menjalankan bisnis online dengan menggunakan program periklanan seperti Google AdSense adalah halal selama konten yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik." (HR Muslim). Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus memastikan bahwa konten yang dihasilkan tidak mengandung hal-hal yang haram seperti judi, alkohol, atau pornografi. Dengan menjaga kesucian konten dan mengikuti pedoman agama dalam berbisnis online, maka penggunaan AdSense dapat menjadi sumber rezeki yang halal dan barokah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 186, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." Hadist riwayat Tirmidzi juga menyatakan bahwa Allah berfirman, "Aku seperti sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu sendiri; jika dia mengingatKu di suatu tempat berkumpul, maka akan Ku ingati di tempat yang lebih baik daripada itu." Dari ayat dan hadist tersebut kita dapat memahami bahwa Allah selalu dekat dengan hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan mengingati-Nya dengan tulus hati. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus senantiasa mencari keberkahan dan petunjuk dari-Nya melalui doa-doa yang tulus serta menjaga hubungan spiritual kita agar tetap dekat dengan-Nya.

Dalam ajaran Islam, penting bagi umat Muslim untuk senantiasa menjaga akhlak dan perilaku mereka sehari-hari sesuai dengan ajaran Alquran, Sunnah Nabi, dan Hadist. Rasulullah SAW bersabda bahwa "Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad). Hal ini menegaskan betapa pentingnya menjaga akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam yang mulia, umat Muslim diharapkan dapat menjadi teladan bagi orang lain serta mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka.