Nasihat adalah Penyebab Hidupnya Hati
2024/02/22
Nasihat adalah Penyebab Hidupnya Hati adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Hadits-Hadits Perbaikan Hati. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada Senin, 9 Sya’ban 1445 H / 19 Februari 2024 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Nasihat adalah Penyebab Hidupnya Hati
Dari Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata, “Pada suatu hari, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengimami kami dalam satu shalat. Kemudian beliau menghadap kepada kami dan memberikan wejangan serta nasihat yang sangat dalam yang membuat mata-mata berlinang dan hati-hati menjadi takut. Maka salah seorang berkata, ‘Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah wejangan dan nasihat perpisahan. Apa yang engkau wasiatkan untuk kami?’ Beliau pun Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
أوصيكم بتقوى اللهِ، والسَّمعِ والطاعةِ، وإنَّ عبدًا حبشيًّا…
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, patuh, dan taat kepada pemimpin, meskipun dia adalah seorang hamba dari Habasyah. Karena sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup setelahku, maka dia akan melihat banyak perselisihan. Maka hendaklah kalian memegang sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin. Peganglah ia, dan gigitlah dengan gigi geraham. Hati-hatilah kalian dari perkara-perkara yang baru, karena semua yang baru dalam agama adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah kesesatan.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Juga dari sahabat Abu Wail, beliau berkata, “Dahulu sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu mengingatkan manusia setiap hari Kamis. Salah seorang berkata kepadanya, ‘Wahai Abu Abdirrahman, sungguh aku menginginkan engkau mengingatkan kami setiap hari.’ Maka beliau menjawab, ‘Sungguh, yang menghalangiku untuk melakukan hal tersebut karena aku khawatir membuat kalian bosan. Dan sungguh, aku sengaja selang-seling dalam memberikan nasihat, tidak setiap hari, sebagaimana dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena beliau khawatir membuat kami bosan.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga dari sahabat Jabir bin Tsamurah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata, “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak memanjangkan khutbahnya pada hari Jumat. Khutbah beliau hanya kalimat-kalimat yang pendek. (HR. Abu Dawud)
Juga dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau mengatakan, “Aku hadir bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada shalat Ied, dan beliau pun mulai dengan shalat Ied. Kemudian beliau berkhutbah tanpa adzan dan iqamah. Kemudian beliau berdiri memegang Bilal dan menyuruh kami semua bertakwa kepada Allah, memotivasi untuk taat kepadaNya, kemudian menasihati manusia dan mengingatkan mereka. Setelahnya, beliau mendatangi jamaah wanita, kemudian memberi mereka nasihat, mengingatkan mereka, dan beliau mengatakan, ‘Perbanyaklah sedekah, karena kebanyakan kalian adalah penghuni neraka Jahannam.’ Maka salah seorang wanita dari mereka berdiri dan mengatakan, ‘Kenapa, Wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Karena kalian banyak mengeluh dan banyak mengingkari kebaikan suami.’ Maka para wanita pun segera bersedekah dari perhiasan-perhiasan, mereka serahkan di pakaian yang dibentangkan ol...
more