Kencan Dengan Tuhan

Advertise on podcast: Kencan Dengan Tuhan

Rating
5
from
2 reviews
This podcast has
1399 episodes
Language
Explicit
No
Date created
2020/05/01
Average duration
6 min.
Release period
1 days

Description

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan. Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

Podcast episodes

Check latest episodes from Kencan Dengan Tuhan podcast


Edisi Hari Selasa, 27 Februari 2024 - Menjadi Diri Sendiri
2024/02/26
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 27 Februari 2024 Bacaan: "Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!" (2 Korintus 13:11) Renungan: Ada seorang gadis yang ingin sekali menjadi seorang penyanyi. la menyadari bahwa di dalam dirinya tersimpan kemampuan dan bakat menyanyi. Namun, ada hal yang membuatnya merasa kurang yakin dan tidak percaya diri, yaitu penampilan fisiknya. Gadis ini tidak secantik para penyanyi pada umumnya. Bibir dan giginya tidak seindah yang lainnya. Suatu hari untuk pertama kalinya ia menyanyi di sebuah club. Agar kekurangan di bibir dan giginya tidak terlalu terlihat, ia bernyanyi dengan sangat hati-hati tanpa membuka mulutnya dengan lebar. Hasilnya ia justru ditertawakan karena penampilannya terasa tidak wajar. Gadis itu kemudian mulai melupakan kekurangan fisiknya dan berusaha menyanyi dengan wajar. la hanya memikirkan bagaimana membuat semua penonton puas. Akhirnya ia berhasil menjadi juara. Gadis itu bernama Cass Caley, anak seorang dirigen orkestra. Ketika Cass Caley berusaha menjadi dirinya sendiri, banyak aktor dan aktris yang ingin menjadi seperti dirinya dan menirunya. William James, sang psikolog terkenal mengatakan bahwa seseorang yang selalu ingin menjadi seperti orang lain dan tidak pernah menemukan diri pribadinya, sebenarnya hanya mengembangkan 10% dari kemampuan mental yang ia miliki. Padahal, masih banyak kemampuan di dalam dirinya ( 90%) yang bisa digunakan secara maksimal bila mereka mau menjadi dirinya sendiri. Tuhan sudah melengkapi kita dengan segudang kemampuan dan potensi unik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Setiap kita masing- masing sudah diberi talenta yang harus kita kembangkan. Kita hanya dapat menjadi pribadi yang terbaik bila kita bersedia menggunakan setiap talenta kita, mengelola dan mengembangkannya dengan maksimal. Jadi, mari berhenti menjadi seperti orang lain, dan jadilah diri sendiri yang terbaik, sebaik yang kita mampu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap talenta yang telah Kau berikan padaku. Berilah aku hikmat-Mu agar aku dapat mengembangkan setiap talentaku agar berguna bagi banyak orang dan untuk memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Senin, 26 Februari 2024 - Efek Bola Salju Kebahagiaan
2024/02/25
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 26 Februari 2024 Bacaan: "Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu." (Mazmur 89:16) Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari. la naik taxi dan mulai menyapa supir taxi, "Selamat pagi Pak. Pagi yang cerah ya?" Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya. Ketika sampai di tempat tujuan, pemuda itu membayar dengan selembar 50 ribuan, untuk argo 41 ribu. Pemuda itu berkata sambil tersenyum, "Kembaliannya buat bapak saja ya. Selamat bekerja Pak." Sopir taxi menjawab dengan penuh rasa syukur, "Terima kasih Mas. Wah aku bisa sarapan dulu nih." Ia pun menuju kesebuah warung dan memesan makanan, "Biasa ya bu. Nasi sayur. Tapi pagi ini tolong tambahkan sepotong ayam ya." Saat membayar, dia menambahkan 5000 rupiah sambil berkata, "Buat jajan anaknya ya bu." Dengan tambahan uang jajan lima ribu, pagi itu anak si ibu warung berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar. la bisa membeli 2 buah roti pagi ini untuk diberikan pada temannya yang tidak punya bekal. Temannya yang tidak membawa bekal, menerima pemberian roti gratis itu dengan penuh ucapan syukur dan dengan hati bahagia. Sepulang sekolah, dengan gembira ia memberi tahu ibunya bahwa temannya memberinya sepotong roti. Ibu yang melihat betapa bahagianya anaknya, ia pun ikut merasakan kebahagiaannya dengan bersukacita dan mengucap syukur kepada Tuhan. Begitulah ceritanya. Semua bisa berlanjut dan bergulir seperti bola salju. Pak sopir bisa lebih bahagia Hari itu. Begitu juga keluarga si ibu warung. Teman-teman si anak dan keluarga mereka. Semua tertular kebahagiaan. Semuanya berawal dari satu orang pemuda, yang mengawali hari hidupnya dengan senyuman dan kebaikan. Semua itu dengan mudahnya membuat kebahagiaan menyebar ke semua orang. Bukankah kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja di sekitar Kita? Kebahagiaan adalah pilihan... Kesedihan juga sebuah pilihan. Yang mana yang akan kita pilih? Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini? Karena, bisa menerima itu adalah berkat. Tapi bisa memberi itu adalah anugrah...jadi mari memberi kebaikan pada setiap orang yang kita jumpai. Tuhan Yesus memberkati. D Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan roh sukacita-Mu, agar aku dapat menyalurkan kepada setiap orang yang kujumpai, sehingga banyak orang merasakan sukacita-Mu melalui kehadiranku. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Minggu, 25 Februari 2024 - Selalu dekat denganNya
2024/02/24
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 25 Februari 2024 Bacaan: "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2) Renungan: Suatu ketika, seorang Ibu sedang mengunjungi sebuah pegunungan di daerah Switzerland. Hari itu, ia mendekati sebuah tempat penggembalaan domba di suatu perbukitan. Di sana tampak berdiri seorang gembala dengan kawanan dombanya. Tidak jauh dari situ, berbaringlah seekor domba yang kelihatannya sedang sakit. Ternyata salah satu kakinya patah. Ibu itu lalu bertanya, "Mengapa domba yang satu ini kakinya bisa sampai patah?" Sang gembala menjawab, "Ibu, kaki domba ini patah bukan karena hewan buas yang menyerangnya, namun justru sayalah yang dengan sengaja mematahkan kakinya agar domba ini dapat terlindungi." Mendengar jawaban aneh itu sang Ibu tampak begitu terkejut, dan kembali bertanya, "Apa? Mengapa engkau justru mematahkan kakinya? Apakah engkau memang sudah tidak menginginkan domba ini lagi?" Dengan tenang, sang gembala itu melanjutkan penjelasannya," Begini Bu, dari semua domba dalam kawanan ini, yang satu ini paling tidak setia. Ia tidak pernah mentaati perintahku. la selalu berkeliaran sendiri dan mengantar kawanan lainnya tersesat. Justru karena aku begitu mengasihinya, aku tidak ingin domba nakal ini tersesat, tidak mengetahui arah jalan pulang dan akhirnya dimangsa binatang buas. Jadi jalan satu-satunya aku harus mematahkan kakinya agar tidak berkeliaran lagi. Saya telah mengalami hal-hal ini sebelumnya, makanya saya tahu bagaimana mencegahnya. Pada hari pertama saya mengantar makanan kepadanya, ia mencoba menggigit saya. Saya meninggalkannya sendirian selama beberapa hari dan ia kelaparan. Hari berikutnya, saya kembali mengantar makanan kepadanya. Sekarang ia tidak hanya mengambil makanan itu tetapi juga menjilati tanganku. Jika domba ini sehat kembali ia akan menjadi domba terbaik di antara semua kawanan itu. Karena, tidak ada seekor domba pun yang mampu mendengar suaraku lebih cepat daripada yang satu ini. Tidak ada seekor dombapun yang mendekati saya sedemikian akrabnya seperti yang satu ini". Tuhan Yesus adalah Gembala yang Agung dan kita semua adalah domba- dombaNya. Biarlah kita tidak menjadi domba yang liar yang tidak dapat dikendalikan dan yang tidak dapat diatur, karena hal itu justru akan mencelakakan diri kita sendiri. Sijahat dapat memangsa kita setiap saat, dan mencelakakan kita, bila kita mulai menjauh dari Tuhan dan berjalan sendiri menuruti keinginan daging kita. Jangan pernah melarikan diri dari Tuhan dan menempuh jalan kita sendiri, karena hanya dekat sang Gembala Agung yaitu Yesus Tuhan, kita beroleh ketenangan, sukacita, berkat yang melimpah dan damai sejahtera. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah aku seperti domba yang taat pada perintah sang gembala agar hidupku dilimpahi ketenangan dan sukacita-Mu. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Sabtu, 24 Februari 2024 - Memantulkan Hal-hal yang positif
2024/02/24
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 24 Februari 2024 Bacaan: "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 7:12) Renungan: Suatu ketika ada seorang penjelajah yang pergi ke alam liar Afrika. Di antara berbagai barang bawaan, dia membawa dua buah cermin berukuran besar. Ketika tiba di tengah hutan, penjelajah ini menaruh cermin ini pada dua pohon yang berhadapan. Lalu dia memperhatikan seorang penduduk asli datang menghampiri satu dari cermin itu dengan tombak di tangannya. Penduduk asli ini mulai menusuk- nusuk cermin itu sampai hancur berantakan dengan gerakan untuk membunuh lawan yang dia lihat di cermin. Penjelajah itu lalu berjalan ke arah penduduk asli dan menanyakan mengapa dia meremukkan cermin itu. Penduduk asli menjawab: "Dia (bayangan dalam cermin) bermaksud membunuh saya, jadi saya bunuh dia lebih dulu". Penjelajah menerangkan pada pria pribumi bahwa bukan untuk itu maksud cermin dibuat. Penjelajah membawa pribumi ini pada cermin satunya yang masih tersisa dan menunjukkan padanya kegunaan dari sebuah cermin : yaitu untuk bisa melihat jika rambutnya tersisir rapi, untuk melihat apakah cat di wajahnya sudah tepat dan untuk melihat bagaimana besarnya ototnya kini. Penduduk asli itu kini begitu terpesona ketika cermin itu ternyata mampu menunjukkan sisi terbaik dari dirinya dan mampu merefleksikan dirinya sebagai seorang pria yang ramah. Bukankah demikian juga yang terjadi dalam kehidupan kita? Orang lain di sekitar kita, bagaikan cermin yang dapat memantulkan apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada diri kita. Bila kita sedang marah karena sesuatu hal, tanpa kita sadari kita mungkin sedang memantulkan kemarahan itu kepada orang lain, yang mungkin sedang berhadapan dengan kita, sehingga orang tersebut bisa menjadi ikut marah akibat sikap kita kepadanya. Semakin mereka marah, semakin marah pula kita kepada mereka, karena kita cenderung tidak ingin dikalahkan. Demikian pula sebaliknya, ketika kita bahagia, maka kita pun menunjukkan kegembiraan dan kebahagiaan itu kepada orang lain, yang mungkin bersama kita, sehingga orang lain juga ikut bahagia karena kita. Pertanyaannya sekarang adalah sikap apakah yang akan kita pantulkan terhadap orang lain di sekeliling kita ? Apakah kemarahan, kesedihan, kekecewaan ataukah sukacita, kasih pengharapan dan kebaikan? Mari kita belajar untuk selalu bersikap positif dan memantulkan hal-hal yang baik dari diri kita terhadap orang-orang di sekeliling kita, karena apa yang kita pantulkan itulah yang akan terima dan apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah aku tanda kehadiran-Mu sendiri melalui sikap dan perkataanku yang baik. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Jumat 23 Februari 2024 - Memberi yang terbaik
2024/02/23
Kencan Dengan Tuhan Jumat, 23 Februari 2024 Bacaan: Pengkhotbah 9:10 "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." Renungan: Suatu ketika ada dua orang pemuda yang tak berpengalaman mendapatkan pekerjaan di sebuah kontraktor bangunan. Keduanya mendapatkan pekerjaan yang berbeda. Pemuda pertama bernama Andreas, ia mendapatkan tugas untuk mengerjakan kusen kayu dan daun pintu. Sedangkan pemuda kedua, Bony mendapat tugas untuk mengaduk pasir dan semen serta memasang bata. Dalam pikiran Andreas, pekerjaannya sebagai tukang kayu lebih ringan dan mudah dibandingkan Bony. Namun kejutan muncul saat dia tahu ternyata rumah yang akan dibangun adalah rumah dengan desain yang antik dan banyak ukiran kayunya. Hal itu diluar dugaan Andreas. Setelah berkali-kali diajari oleh tukang senior di perusahaan itu dan tidak bisa juga, Andreas akhirnya putus asa. la pun mendatangi Bony yang sedang giat bekerja tanpa lelah, untuk berdiskusi tentang kemungkinan tukar pekerjaan dan ternyata Bony setuju. Bony akhirnya mengerjakan bagian pekerjaan Andreas, tentunya dengan dilatih lebih dahulu. Setelah beberapa waktu, sang mandor memeriksa pekerjaan kedua anak baru itu. Mandor itu terpana dengan hasil kusen dan pintu yang dikerjakan dengan begitu baik. la pun bertanya, "Siapa yang mengerjakan ini?" Pegawai yang ada di sana langsung menunjuk Bony. Sang mandor penasaran, bagaimana Bony bisa bekerja dengan baik dan tidak seperti rekannya Andreas yang menyerah di tengah jalan. "Bagi saya, sederhana saja pak. Lakukan semuanya dengan tulus dan jangan pernah meremehkan apapun. Dengan begitu, saya lebih mengerti saat diajarkan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya." Itulah rahasia keberhasilan Bony. Dia tidak meremehkan sebuah pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. Sikapnya pada akhirnya membantu ia mencapai keberhasilan. Hal yang sama berlaku juga dengan hidup kita. Dalam kehidupan ini kita akan diperhadapkan dengan banyaknya tantangan dan seringkali, berbagai tantangan yang datang justru menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk melangkah maju ke tingkatan selanjutnya dalam mencapai keberhasilan. Kuncinya adalah jangan pernah meremehkan ataupun sebaliknya merasa tidak mampu dan menolaknya. Cobalah, belajarlah dengan sungguh-sungguh, lalu bekerjalah dengan segenap hati, maka kerja keras kita tidak akan sia-sia. Jadi, segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk menghadapi setiap tantangan dengan ucapan syukur. Aku percaya dibalik ucapan syukurku ada berkat yang baru. Amin. (Dod)
more
Edisi Hari Kamis, 22 Februari 2024 - Pikiran dan Kata-kata Positif
2024/02/21
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 22 Februari 2024 Bacaan: Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti." (Yesaya 48:17-18) Renungan: Seorang hamba Tuhan bercerita tentang seorang wanita yang konseling dan memberitahu beliau mengenai latar belakangnya. Wanita tersebut berasal dari lingkungan yang sangat negatif. Orang-orang yang membesarkan dia justru terus-menerus membuat dia merasa down. Wanita ini merasa tidak bisa menjaga hubungan yang baik, dan tidak pernah bisa mempertahankan hal-hal yang baik. Ia pun berkata kepada hamba Tuhan tersebut, "Pak, hidupku telah berjalan dari satu kekecewaan ke kekecewaan yang lain. Saya pikir orang-orang di sekitar saya justru mengatakan hal-hal yang telah mengutuk masa depan saya." Ketika mendengar itu, hamba Tuhan tersebut langsung berkata kepadanya, "Sebelum ada yang bisa mengutuk Anda, TuhanYesus Kristus menaruh berkat pada Anda. Tidak peduli apa yang mereka katakan tentang Anda. Tidak peduli bagaimana mereka mencoba untuk membuat Anda merasa buruk. Berkat Tuhan Yesus Kristus selalu mengalahkan kutukan. Daripada mendukung masa lalu dengan kata-kata Anda, kenapa tidak mendukung iman Anda dengan kata-kala Anda dan mulai mengatakan apa yang Tuhan Yesus Kristus katakan tentang Anda?" Hamba Tuhab itu lalu meminta wanita itu untuk mulai berkata, "Saya seorang anak dari Allah Yang Maha Tinggi. Saya diberkati dan saya tidak bisa dikutuk. Saya mengenakan mahkota kemuliaan-Nya. Saya sudah dilengkapi dengan segala sesuatu yang saya butuhkan untuk berhasil." Ketika kita mulai membicarakan apa yang Tuhan katakan tentang kita, maka pikiran-pikiran beracun tidak dapat mengakar dalam diri kita. Firman Tuhan memberikan pagar pelindung di sekeliling hati dan pikiran kita. Mari kita selalu ingat bahwa identitas kita tidak ditentukan oleh apa yang orang lain katakan tentang kita, tetapi ditentukan oleh apa yang Tuhan katakan tentang kita. Orang mungkin berkata, “Kamu tidak akan pernah berhasil.” Tapi Tuhan berkata, “Segala sesuatu yang kamu pegang dengan tanganmu akan berhasil.” Orang mungkin berkata, “Kamu tidak akan pernah sembuh,” Tapi Tuhan berkata, “Aku memulihkan kesehatanmu." "Orang mungkin berkata, "Situasimu sepertinya mustahil." Tapi Tuhan berkata, "Bagi Aku, segala sesuatu mungkin!" Hari ini, terimalah apa yang Tuhan katakan tentang kita. Renungkanlah kebenaran-Nya yang memerdekakan, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif dan beracun mengakar dalam hati kita, sebaliknya nyatakanlah janji-janji-Nya atas hidup kita. Ingat, perkataan dan pikiran negatif selalu bisa dikalahkan dengan mengungkapkan apa yang Tuhan katakan tentang kita, yaitu Dia sangat mengasihi kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah pikiranku dengan pikiran positif agar aku dapat melihat kehidupanku ini sebagai hadiah dari-Mu yang harus aku syukuri bagaimanapun keadaan-Nya. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Rabu, 21 Februari 2024 - Bertumbuh dalam tekanan hidup
2024/02/20
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 21 Februari 2024 Bacaan: "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkhotbah 3:11) Renungan: Ikan bandeng memiliki daging yang lezat. Namun, sayangnya memiliki tulang dan duri yang susah dipisahkan dari dagingnya. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengolah bandeng menjadi bandeng presto. Bandeng diolah dengan pressure cooker, alat masak yang bekerja dengan memberikan tekanan tinggi.Tekanan ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga tulang dan duri bandeng tersebut bisa menjadi lunak, tapi dagingnya sendiri tidak rusak. Kita pun dapat menikmati daging bandeng yang lezat tanpa harus terganggu dengan tulang dan durinya lagi. Hampir sama dengan ikan bandeng, ada juga banyak "tulang dan Duri" dalam diri kita yang membuat hidup kita tidak menyenangkan bagi TUHAN. Mungkin "Tulang dan Duri" itu berupa kesombongan, kekurangpercayaan, kekerasan hati, iri hati dan dengki, pola pikir yang salah, dan sebagainya. Maka, TUHAN seringkali harus mengatasinya dengan "memasukkan" kita untuk sementara waktu ke dalam "Pressure Cooker", yakni situasi hidup yang sering kita anggap begitu menekan kita hingga membuat kita stress dan depresi. Tapi percayalah, setiap tekanan yang diijinkan Tuhan terjadi dalam kehidupan ini, tentu dengan "Takaran Tekanan" yang sudah DIA atur, sehingga tidak akan melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. Cukup kuat untuk "melunakkan berbagai macam tulang dan duri" yang ada di dalam diri kita atau membentuk karakter kita, tapi tidak akan pernah sampai membuat kita hancur. Jadi, apabila saat ini kita sedang berada dalam situasi yangg tertekan, yang membuat kita stres, jangan menyerah. Tetaplah beriman kepada-Nya. Bahkan, pakai kesempatan ini untuk merenung dan mencari apa yang DIA inginkan agar kita ubah dalam diri kita. Lalu jalani hidup dengan kesabaran dan ketekunan, agar melalui proses ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang berkenan kepada-Nya, dan menyenangkan hati-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku kekuatan dan iman yang teguh, agar aku dapat tetap setia pada-Mu saat pergumulan hidup yang berat mendera kehidupanku. Aku percaya di balik itu semua ada rencana indah untuk menjadikan aku pribadi yang kuat dan tahan uji. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Selasa, 20 Februari 2024 - Tantangan yang menguatkan Iman
2024/02/19
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 20 Februari 2024 Bacaan: "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati." (Yakobus 2:26) Renungan: Apakah saat ini, kita sedang kecewa, bingung dan ragu atau bahkan berputus asa karena berbagai persoalan dan tantangan hidup yang mungkin sedang kita hadapi ? Kita mungkin sedang bertanya-tanya, kenapa Tuhan mempertemukan kita dengan berbagai macam persoalan, dengan berbagai macam tantangan dan mempertemukan kita dengan berbagai macam tipe orang yang mungkin saja sangat menjengkelkan kita? Semoga untaian kalimat berikut ini, dapat sedikit memberikan kekuatan bagi kita semua: Untuk mengetahui tajamnya sebuah pisau dapur, kita perlu mempertemukannya dengan cabai atau daging yang siap dipotong Untuk mengetahui apakah pulpen bisa digunakan untuk menulis atau menandatangani, kita perlu mempetemukannya dengan selembar kertas Untuk mengetahui keampuhan suatu deterjen, kita perlu mempertemukannya dengan pakaian yang kotor Untuk mengetahui daya tarik sebuah magnet, kita perlu mempertemukannya dengan benda logam yang kecil Untuk mengetahui ada tidaknya aliran listrik di sakelar, kita perlu mempertemukannya dengan test pen Mungkin begitulah kira-kira salah satu alasan Tuhan mengizinkan masalah, tantangan, ketidakpastian, datang ke dalam hidup kita. Dia mempertemukan kita dengan problem-problem agar kita mau mengoperasikan iman yang kita miliki dan memperlihatkan bahwa iman sungguh nyata berkuasa dalam kehidupan kita. Sebagaimana Firman Tuhan katakan: “Ia berkata kepada mereka:” Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu memunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan berpindah, dan takkan ada yang mustahil. bagimu." (Matius 17:20) Jadi, jangan pernah berputus asa dan jangan pernah menyerah di saat kita bertemu dengan tantangan ataupun persoalan hidup, karena justru di saat itulah iman kita bertumbuh dan mukjizat akan terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap permasalahan yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Aku percaya semua itu pada akhirnya akan mempertajam imanku dan membentuk karakterku menjadi pribadi yang mengandalkan Engkau saja. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Senin, 19 Februari 2024 - Melakukan Firman Tuhan
2024/02/18
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 19 Februari 2024 Bacaan: "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati." (Yakobus 2:26) Renungan: Pada suatu hari seorang ilmuwan bertanya kepada guru agamanya, "Pak, apakah inti yang terpenting dalam agama?" "Jangan melakukan segala dosa, sebaliknya jalankan semua amal dan kebaikan," jawab sang guru agama. Ilmuwan itu menganggap bahwa itu adalah jawaban standar yang terlalu luas dan kurang jelas. Karena itu dia berkata "Apa yang Bapak katakan itu terlalu sederhana. Anak berusia tiga tahun pun tahu dengan jawaban seperti itu," ujarnya. "Memang anak kecil juga akan mengerti, tetapi orang tua yang telah berusia delapan puluh tahun belum tentu bisa melakukannya," jawab sang guru. Banyak motivator, buku-buku laris, dan seminar yang memberi kita penjelasan bagaimana menempuh jalan sukses. Namun, hanya sebagian orang saja yang benar-benar mengecap kesuksesan. Setiap minggu, juga banyak hamba Tuhan di gereja, mulai dari Romo ataupun Pendeta yang membagikan rahasia hidup dalam kedamaian, sukacita dan keberhasilan. Namun, mengapa hanya sebagian kecil saja yang hidupnya berubah setelah mendengar kotbah dari mimbar? Di Alkitab, juga banyak rahasia untuk memperoleh keberhasilan dalam segala hal, namun mengapa orang yang rajin membaca Alkitab sekalipun, hidupnya bahkan tidak berubah? Jawabannya adalah, karena kita sering kali hanya sebatas membaca dan tahu, tetapi tidak berlanjut melakukannya dalam tindakan nyata. Seseorang pernah berkata, "Tindakan tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa tindakan." Berapa banyak kita mendengar tentang seseorang yang ingin kaya, ingin terkenal, ingin pintar, tetapi ia sendiri tidak melakukan apa- apa. Segudang ilmu dan pengetahuan tidak akan berguna bila kita tidak menggunakannya. Tindakan nyata memang selalu lebih efektif dan membuat kita memiliki kemampuan dan keberhasilan yang lebih, dari pada orang yang hanya mempelajari teori saja. Jadi, mari jangan hanya mendengar kotbah dan jangan hanya membaca Alkitab saja, tapi lakukanlah Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, supaya hidup kita selalu dipenuhi dengan keberhasilan dan kedamaian. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat melakukan firman-Mu dalam hidupku sehari-hari, sehingga melalui kehadiranku banyak orang diberkati dan merasakan kehadiran-Mu. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Minggu, 18 Februari 2024 - Lakukan hal yang berkenan bagiNya
2024/02/18
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 18 Februari 2024 Bacaan: "Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya." (Zakharia 2:8) Renungan: Suatu hari ada seorang anak laki-laki berusia 1 tahun yang sedang asyik bermain di dekat ayahnya di tempat kerja. Ia membuka dompet ayahnya dan mulai mengambil uang yang ada disana. Ia melihat ayahnya menulis di secarik kertas, kemudian ia pun mulai merangkak mencari pulpen atau sepidol dan mulai mengikuti ayahnya menulis di kertas yang dia temukan di dompet. Beberapa jam kemudian, ketika sang ayah telah menyelesaikan pekerjaannya, dia terkejut melihat putranya mencoret-coret semua uang di dompetnya sambil tertawa. Anak kecil itu tidak pernah mengerti betapa berharganya kertas yang ia tulis. Apa yang dilakukan anak kecil tadi memang salah, namun kesalahan yang diperbuatnya disebabkan karena ia tidak mengerti bahwa kertas yang ia temukan itu sangat berharga bagi keluarganya. Ia hanya mengikuti apa yang ayahnya lakukan yakni mencoret-coret kertas. Demikian juga dengan kehidupan kita. Sebagai anak Tuhan kadang kita tidak mengetahui betapa berharganya hidup ini, sehingga kita pun mulai "mencorat-coret" kehidupan kita, dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia. Tubuh yang sangat berharga ini, yang merupakan bait Allah justru akrab dengan alkohol, rokok dan narkoba. Banyak juga orang merusak hidupnya dengan memuaskan diri secara terus menerus dengan hal-hal yang berbau pornografi. Sementara orang yang lain sengaja menghancurkan hidupnya sendiri dengan dendam, amarah, keputusasaan, rasa frustasi bahkan melakukan tindakan bunuh diri. Itu semua mereka lakukan karena tidak mengerti seberapa bernilainya hidup ini di hadapan Tuhan. Mari kita belajar agar mulai hari ini kita tidak lagi melakukan kebodohan-kebodohan seperti itu. Hargai kehidupan kita karena kita sungguh memiliki nilai yang berharga bagi Tuhan. Kalau hidup kita tidak berharga, tidaklah mungkin Tuhan Yesus rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus kehidupan kita. Jagalah dan peliharalah hidup ini dengan melakukan hal-hal yang benar dan berarti. Jangan melakukan hal yang sia-sia dan tidak berguna yang ujungnya adalah maut, supaya kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang "mencorat-coret" hidupnya dan tidak menghargai pengorbanan Yesus. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena tanpa kusadari aku sering merusak tubuhku yang adalah bait-Mu dengan pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatan yang tidak berkenan pada-Mu. Penuhilah aku dengan Roh-Mu, sehingga aku dapat dipulihkan lagi sebagai biji mata-Mu yang berharga. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Sabtu, 17 Februari 2024 - Berdiam diri dan Percaya padaNya
2024/02/16
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 17 Februari 2024 Bacaan: "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14) Renungan: Houdini adalah seorang pesulap yang sangat ahli meloloskan diri dari berbagai perangkap baik itu tali, pintu sel, borgol, dan sebagainya. Namun, suatu kali, saat berada di penjara kecil, ia kesulitan mengutak-ngatik kunci sel tersebut. Biasanya, dalam tiga puluh detik ia dapat membuka kunci sel, tetapi kali ini tidak. la pun lelah, frustrasi, dan putus asa. Maka, ia tak lagi berbuat apa-apa. la terdiam, lalu menyandarkan diri ke pintu penjara itu. Anehnya, pintu itu segera terbuka sebab ternyata pintu penjara itu memang tidak terkunci. Ketika berdiam diri, ia justru menemukan penyelesaian masalahnya. Cerita di atas mengingatkan kita bahwa dalam hidup yang penuh dengan tantangan dan persoalan ini, tidak selamanya kita harus berusaha mengutak-atik permasalahan kita dan berusaha menyelesaikannya sendiri dengan kekuatan kita. Ada saatnya yang kita lakukan hanyalah waktu khusus untuk berdiam diri, dan mencari kehendak Tuhan. Waktu khusus untuk berdiam diri di dalam hadirat-Nya dan bersandar sepenuhnya pada mukjizat dan pertolongan Tuhan. Terkadang, berdiam diri dapat membuat pikiran kita menjadi tenang, emosi kita terkendali, dan kita mendapat hikmat Tuhan untuk mengatasi masalah kita. Namun, sayangnya kita sering melupakan hal itu. Kita sibuk mencari cara untuk keluar dari setiap permasalahan kita, bahkan tak jarang kita justru melupakan Tuhan dan mencari bantuan dari orang lain. Jika itu terjadi, dan masalah kita tak kunjung selesai, maka yang ada hanyalah frustasi dan kemarahan yang akan menguasai hidup kita. Tuhan memang memberikan kepada kita kemampuan dan jalan keluar untuk dapat menyelesaikan setiap tantangan hidup yang ada. Pencobaan yang kita alami, tidak akan pernah melebihi kekuatan kita, namun ada kalanya yang Tuhan inginkan hanyalah supaya kita duduk diam dalam hadirat-Nya, menikmati persekutuan dengan Roh Kudus, dan mengijinkan Tuhan yang berperang dan menyelesaikannya untuk kita. Dalam tinggal tenang dan percaya disitulah terletak kekuatan kita yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku. Mampukan aku untuk bisa memberikan waktuku yang terbaik untuk-Mu, sehingga aku dipenuhi hikmat-Mu untuk mendapatkan jalan keluar bagi masalah yang sedang aku hadapi saat ini. Amin. (Dod).
more
Edisi Hari Jumat, 16 Februari 2024 - Bertumbuh dalam tantangan Hidup
2024/02/15
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 16 Februari 2024 Bacaan: "Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian." (Lukas 12:23) Renungan: Suatu hari seorang turis sedang berjalan-jalan di pasar tradisional orang-orang Indian. Para pedagang di sana menjajakan berbagai macam cendera mata. Diantaranya terdapat kalung-kalung dengan bandul gigi buaya, gigi harimau, gigi ikan hiu, dan juga kuku beruang. Melihat itu semua, si turis lalu bertanya, "Apakah bandul- bandul kalung itu sangat bernilai bagi orang-orang Indian ?" Pedagang itu menjawab, "Oh tentu, bahkan jauh lebih bernilai dari pada mutiara." Sang Turis terheran-heran, padahal mutiara jauh lebih indah dan berharga di negaranya. Kemudian ia bertanya lagi, "Mengapa gigi-gigi itu lebih bernilai ? Apa keistimewaannya?" "Banyak orang bisa membuka tiram dan mengambil mutiaranya, sebaliknya hanya orang yang berani menghadapi tantangan saja yang dapat mengambil gigi-gigi dan kuku binatang buas tersebut. Itulah yang membuat benda-benda ini memiliki nilai yang sangat tinggi, karena untuk mendapatkannya, dibutuhkan sebuah perjuangan." Jawab si pedagang. Hidup yang kita jalani saat ini memang penuh dengan tantangan. Akan tetapi justru oleh tantangan itulah hidup ini menjadi lebih hidup, lebih berwarna dan lebih bernilai. Namun, banyak orang yang belum apa-apa sudah dikalahkan oleh tantangan itu sendiri. Mereka menyerah sebelum berusaha mengatasinya. Bila kita benar-benar perhatikan, sebuah tantangan akan membuat kita bekerja lebih bersemangat dan antusias dari pada bekerja dengan situasi yang nyaman atau biasa-biasa saja. Hidup adalah anugerah dan tantangan, jadi nikmatilah keduanya. Jangan pernah menyesali hidup yang kita jalani karena beratnya tantangan yang harus dihadapi. Ingatlah bahwa tidak ada kesuksesan tanpa sebuah tantangan. Karena, hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan kepada kita, namun hari-hari yang kurang baik juga dapat memberikan pengalaman bagi kita. Kedua-keduanya memberikan arti, dan kedua-keduanya membuat kehidupan ini lebih bernilai. Jadi, semakin tinggi tantangan yang kita hadapi, maka akan semakin tinggi pula nilai kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat kehidupan yang Kau berikan padaku. Ajarilah aku menghargai hidup ini dengan berpikir, berkata dan bertindak positif, sehingga melalui hidupku banyak orang diberkati dan nama-Mu dimuliakan. Amin. (Dod).
more

Podcast reviews

Read Kencan Dengan Tuhan podcast reviews


5 out of 5
2 reviews
clement cl 2021/01/10
Tuhan memberkati...
Renungan sangat membantu Intimasi dengan BAPA. TUHAN YESUS memberkati...
check all reviews on aple podcasts

Podcast sponsorship advertising

Start advertising on Kencan Dengan Tuhan & sponsor relevant audience podcasts


What do you want to promote?

Ad Format

Campaign Budget

Business Details